Cantik, muda, kaya. Dialah Nishita Shah Federbush, 30 tahun. Namanya masuk jajaran 40 taipan terkaya di Thailand versi majalah Forbes yang dirilis baru-baru ini.
Wanita asal Gujarat yang migrasi ke Thailand ini menempati ranking 24 dengan total kekayaan US$340 juta atau sekitar Rp3 triliun. Kekayaannya yang dihitung berdasarkan harga saham pada 20 Agustus 2010.
Posisi ini sesungguhnya turun dibandingkan dengan peringkat pada 2009, kendati kekayaannya meningkat sebesar US$60 juta dan pada 2008 berada di peringkat ke 19 dengan kekayaan bersih US$375 juta.
Nishita memimpin sebuah kerajaan bisnis di Bangkok. Sejak 2002, dia menjabat Direktur di bisnis keluarga, yakni Precious Shipping Public Company Ltd, sebuah perusahaan perkapalan yang didirikan oleh ayahnya, Kirit Shah. Sekarang, perusahaan ini memiliki setidaknya 44 kapal.
Selain memimpin Precious, Nishita juga menjabat direktur di deretan perusahaan non publik lainnya, di antaranya Globex Corporation Ltd, Graintrade Ltd, Unistretch Ltd dan Geepee Air Service Ltd. Dia juga memiliki perusahaan pakaian "Burn Baby", meluncurkan merek fashion sendiri berlabel 'Nsha', serta mempunyai hotel Amari Atrium Bangkok.
Nishita juga seorang pilot, sekaligus menjadi direktur maskapai yang mengoperasikan pesawat eksekutif Mjets, maskapai penerbangan yang didirikan oleh Minor Group milik William Heinicke bersama Kirit dan Nishita Shah.
Nishita memperoleh gelar sarjana ilmu administrasi bisnis dengan konsentrasi bidang keuangan dan hukum bisnis dari Boston University School of Management.
Ayahnya mendirikan kelompok usaha Precious Shipping pada 1989, kemudian mulai masuk bursa saham pada 1993.
Kisah perjalanan bisnis keluarganya sudah berlangsung sejak 150 tahun lalu. Awalnya, leluhurnya bernama Khetsee dan Devjee berasal dari Gujarat bermigrasi ke Bombay, lokasi mereka mulai membangun bisnis.
Lantas pada 1868, salah satu putra Devjee, yakni Premjee bersama rekannya mendirikan sebuah kantor di Burma, yang selanjutnya menjadi salah satu perusahaan bonafid. Lewat perusahaan bernama Gangjee Premjee & Co, mereka berdagang beras, mengimpor dari Burma, Vietnam dan Thailand kemudian dijual ke Timur Tengah dan Afrika.
Pada 1918, Gangjee Premjee & Co memindahkan basis operasional perusahaan ke Bangkok, ibukota Thailand. Putra Premjee, yakni Chimanlal menjadi satu-satunya pedagang beras non-Cina yang disegani di ibukota Thailand tersebut. Keluarga Premjee lantas berganti nama dengan Keluarga 'Syah'.
Lantas, pada 1976, bisnis keluarga diteruskan oleh putra Chimanlal, yakni Kirit Shah, yang kini berkembang menjadi perusahaan perkapalan. Sekarang, kerajaan bisnis keluarga ini berada di tangan generasi keempat di bawah Nishita Shah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar