Jumat, 18 Agustus 2017
Pesawat Terbesar di Dunia Airlander 10 Sukses Jalani Uji Terbang
TEMPO.CO, London - Pesawat terbesar di dunia yang dijuluki Airlander 10 baru-baru ini sukses menyelesaikan sebuah uji terbang. Keberhasilan ini membawa raksasa penuh helium tersebut satu langkah lebih dekat ke penggunaan komersial, sebagaimana dikutip Livescience, Senin 22 Mei 2017.
Meskipun terlihat seperti balon udara besar, Airlander 10 menggabungkan teknologi dari pesawat terbang, helikopter dan kapal udara. Pesawat ini dirancang untuk tetap berada di ketinggian hingga 6.100 meter selama lima hari saat terbang, menurut Hybrid Air Vehicles, perusahaan yang membangun pesawat terbang itu. Dengan panjang 92 m, Airlander 10 adalah pesawat terbang terbesar saat ini.
Pada tanggal 10 Mei, Airlander 10 terbang selama 180 menit untuk menguji penanganan pesawat terbang dan memperbaiki teknologi pendaratan. Ini merupakan penerbangan ketiga dari Airlander 10.
Pesawat ini memulai debutnya sebagai HAV-304. Pesawat itu berhasil terbang pada tahun 2012 sebagai bagian dari program Long Endurance Multi-intelligence Vehicle Angkatan Darat A.S.
Baca: Terbesar di Dunia, Pesawat Airlander 10 Kembali Beroperasi
Airlander 10 yang dimodifikasi kembali melakukan pelayaran perdananya pada bulan Agustus 2016. Pesawat ini memulai sebuah program uji terbang untuk menilai kinerjanya saat mencoba terbang jauh dari markasnya di Cardington, Inggris.
Penerbangan terakhir ini memiliki dua tujuan utama, selain menyelesaikan lepas landas, penerbangan dan pendaratan dengan aman. Tujuan pertama adalah menentukan bagaimana penanganan Airlander, termasuk "kaki pendaratan" pesawat baru, yang membentuk Auxiliary Landing System (ALS). Tujuan kedua adalah mengumpulkan data kinerja penerbangan, seperti kecepatan udara.
Selama uji terbangnya, "Airlander 10 ditangani dengan luar biasa," kata Dave Burns, kepala pilot uji coba Airlander 10. Hybrid Air Vehicles juga menyatakan bahwa tim uji terbang "sangat senang" dengan analisis awal Airlander 10.
Hybrid Air Vehicles mengatakan bahwa Airlander 10 suatu hari nanti dapat digunakan untuk misi pencarian dan penyelamatan oleh lembaga pengawas perbatasan, untuk pemantauan kerumunan, keamanan, pembuatan film atau penelitian akademis.
"Ada juga varian penumpang untuk pengalaman terbang mutakhir dan akhirnya Hybrid Air Vehicles akan memenuhi peran penting dalam transportasi kargo point-to-point ke daerah-daerah terpencil," kata pejabat perusahaan dalam sebuah pernyataan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar