Sebuah kuesioner terbagi sudah ke 150 Pekerja Seks Komersial di bilangan
wisata seks di dekat pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Pengambilan
sampel accidental (non probability), dari 150 PSK dan inilah pengakuan
mereka:
1. Tak menikmati hubungan seksual
Sayapun
termasuk yang salah kaprah selama ini, saya kira bahwa PSK menikmati
hubungan intim itu dengan para pelanggan, nyatanya dalam kuesioner
terbuka ia menjawab tak menikmatinya. Malah deg-degan sebab pasangan
selalu berganti dan bervariasi cara komunikasinya. Mereka cemas akan
sesuatu, seuatu itu yang dimaksud adalah ketersinggungan
pemakai/pengguna/user. Mereka benar-benar tak enjoy dengan pekerjaan
itu, malah kerap keringat dingin sebab kecemasan.
2. Ingin cepat selesai
Layanan
seksual yang dilakoni, mereka pengen berakhir secepat mungkin. Malah
jika memungkinkan tak perlu ada hubungan seks, sebab ia pun malu hati
disebut sebagai pelacur dan tukang jajakan tubuh.
3. Nama samaran berganti-ganti
Nama
PSK dapat berganti sebanyak 3-4 kali dalam semalam. Kemudian dengan
mudah memberikan nomor hp dan nomor HP itu benar adanya hanya saja
jarang diaktifkan. Takut jika terbaca sama keluarga ataupun teman. Yang
paling ditakutkan ketika tiba-tiba bertemu dengan salah seorang
keluarga.
4. Pengen dapat suami baik-baik
Nah ini dia,
PSK ternyata sama cita-citanya sesama perempuan bahwa ia juga pengen
dapat suami baik-baik, ingin menjadi istri yang baik-baik, pengen jadi
ibu yang baik-baik dan berusaha sekuat tenaga agar anak-anaknya tak
seperti dirinya.
5. Bersedia bertobat
PSK setiap saat
ingin bertobat dan kadang jika tiba di halaman rumahnya/kostannya
berjanji takkan kembali ke lokalisasi, namun pikiran kalut kadang
membuatnya harus kembali ke pelacuran. Sebab, ia merasa kehidupannya
telah di sana. Namun, jika sudah sampai di tempat pelacuran. Ia memohon
diberi kesempatan bertobat sekali lagi.. Wedew, tobat sambal kecap…
6. Yang paling sering dia ingat adalah ibunya selanjutnya adiknya dan ayahnya
Wajah
ibu dan suara ibu yang paling sering ia ingat, ia meminta maaf dari
lubuk hatinya yang terdalam dan ia berkata: maafkan anakmu ma. Saya yang
salah. Semoga mama sehat-sehat saja.
7. Ia tak ingin berlama-lama di lokalisasi
PSK
umumnya tak ingin berlama-lama di lokalisasi, mereka berharap akan
keluar suatu saat sebelum menjadi tua sebab ia merasa bersalah
terus-menerus. Ia berharap ada orang yang baik hati untuk menolongnya
keluar dari dunia hitam. Inilah yang membuatnya sering menangis ketika
tiba di rumahnya/kostannya. Nah loh…
http://sosbud.kompasiana.com/2011/09/28/7-fakta-psk-18/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar