4 Fase Rangsangan Seksual Yang Membikin Wanita Terpuaskan

Sebagai manusia normal, kita dilengkapi dengan kepekaan yang tinggi 
terhadap rangsangan dari lawan jenis. Rangsangan seksual bisa terjadi 
dari ciuman, pelukan atau sekedar belaian mesra. Saat pria dan wanita 
menerima rangsangan seksual, mereka akan mengeluarkan sinyal-sinyal 
sebagai tanda bahwa mereka dalam keadaan siap untuk menerima reaksi 
seksual berikutnya.
Tapi, reaksi seksual pada pria lebih mudah dikenali dibandingkan 
wanita. Organ vital pria yang dalam kondisi terangsang akan meregang 
lalu mengeluarkan cairan lendir yang membasahi seluruh ujungnya. Nah, 
jika sudah begini artinya Mr. Happy sudah siap melakukan ‘tugas’ nya 
lebih dari sekedar terangsang. Tapi, bagaimana dengan wanita sendiri? 
Jika dibilang ‘rumit’ memang begitulah adanya.
Ada empat fase yang mesti dilewati wanita untuk ‘menikmati’ 
rangsangan seksual. Agar tak bingung, kami ‘tuntun’ Anda untuk mengikuti
 tahap demi tahap fase reaksi seksual tersebut, beserta tandanya 
sekaligus sarannya buat Anda:
Fase 1, Bangkitnya hasrat
Reaksi fisik: Denyut jantung meningkat, puting payudara menegang, 
payudara membesar dan vagina mengeluarkan cairan. Cairan vagina inilah 
yang nantinya mempermudah terjadinya penetrasi penis. Bagi wanita, 
bangkitnya gairah seksual bukan cuma terpusat pada vagina saja, tapi 
hampir pada seluruh tubuh.
Saran: Walaupun si wanita sudah menggebu-gebu, tetap saja ia masih 
memerlukan rangsangan sampai cairan ‘pelumas’ vagina benar-benar keluar.
 Itulah sebabnya pada fase ini, wanita masih membutuhkan kata-kata manis
 dan belaian mesra dari pasangannya. Sayangnya, inilah yang kurang 
disadari si pria.
Fase 2, Vagina siap melakukan penetrasi
Reaksi fisik: Payudara semakin membesar, otot-otot tubuh semakin 
menegang, napas menjadi berat dan memburu, denyut jantungpun semakin 
cepat. Jangan khawatir, pada fase ini wanita sudah benar-benar siap 
menerima ‘kehadiran’ penis di dalam tubuhnya karena cairan vagina telah 
keluar membasahi liang vagina.
Saran: Biarkan pasangan Anda melakukan sentuhan fisik di daerah sekitar 
vagina dengan jari, agar Anda bisa lebih cepat mencapai orgasme.
Fase 3, Orgasme!
Reaksi fisik: Inilah fase yang paling ditunggu-tunggu ke dua belah 
pihak, nafas bisa mencapai 40 kali per menit, denyut jantung sekitar 
100-180 per menit. Orgasme wanita sama seperti orgasme pria yang 
ditandai dengan gerakan mengejang dan menyentak pada otot paha dan 
pinggul, tanpa ada ejakulasi (karena wanita tidak berejakulasi). Sensasi
 akan dirasakan si wanita ketika otot-otot rahim dan vagina 
berkontraksi.
Saran: Bila ingin merasakan sensasi yang lebih mantap lagi, biarkan penis Anda tahan dalam-dalam di vagina saat sedang orgasme.
Fase 4, Pemulihan dan istirahat
Reaksi fisik: Otot payudara dan kelamin mengendur, napas berat berhenti 
dengan cepat dan tubuh berkeringat. Selesai orgasme, otot-otot yang 
mengejang kendur kembali diikuti dengan rasa puas dan pelan-pelan mulai 
mengantuk. Pada awal fase pemulihan ini klitoris menjadi sangat sensitif
 dan timbul perasaan kurang nyaman pada vagina. Barulah setelah 5-10 
menit kemudian vagina mengeluarkan cairan sehingga rasa kurang nyaman 
tadi berangsur-angsur hilang.
Saran: Pada tahap pemulihan ini setiap pasangan dianjurkan untuk 
beristirahat bersama-sama, karena rangsangan seksual yang berulang-ulang
 hanya akan mengakibatkan kelelahan fisik dan pikiran. Jadi, tunggu 
beberapa saat sampai vagina kembali merasa siap merasakan rangsangan 
kembali.
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar