Detik-Detik Perempuan Orgasme
 
Para perempuan yang tidak pernah mengalami orgasme, dan para 
perempuan yang tidak yakin jika mereka telah mengalaminya seringkali 
bertanya, orgasme itu seperti apa? Hal ini sulit, bukan tidak mungkin, 
pertanyaan untuk dijawab.
Coba bayangkan anda mencoba menerangkan pada seorang seperti apa 
orgasme itu dengan bersin atau menganga. Bukanlah hal yang mudah untuk 
melakukan bagaimana perasaan kita dan otak mengartikan rangsangan phisik
 adalah subjektif, hal ini semata-mata bergantung pada pandangan setiap 
individu.
Sementara kita bisa mengukur rangsangan phisik, kita tidak bisa 
mengukur bagaimana seseorang merasakannya. Bahkan jika seorang perempuan
 dihubungkan dengan peralatan kontrol saat dia mengalami 15 kontraksi 
orgasmik yang hebat di atas 10 detik setiap periode waktunya, bagaimana 
kita mengetahui dia mengalaminya lebih kuat daripada perempuan lainnya 
yang hanya mengalami 5 kontraksi orgasme dari 4 detik terakhir?
Perempuan yang mengalami orgasme 10 detik ingin tahu mengapa 
orgasmenya begitu lemah! Jika seorang perempuan telah mengalami beberapa
 bentuk kerusakan syaraf, dia menjadi tidak dapat mengatakan jika dia 
mengalami orgasme atau tidak.
Selama tahap orgasmik seorang perempuan dapat mengalami:
Kontraksi otot berirama terjadi di bagian 1/3 terluar dari vagina, 
uterus (rahim), dan anus. Kontraksi otot yang pertama adalah sangat 
kuat, dan terjadi dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat dari ada 1 
detik (0,8 detik).
Ketika orgasme terus berlanjut, kontraksi menjadi kurang kuat dan 
terjadi pada kecepatan yang lebih jarang. Sebuah orgasme yang ringan 
bisa memiliki 3-5 kontraksi, orgasme yang kuat memiliki 10 sampai 15 
kontraksi.
Gejolak seks terjadi bahkan lebih jelas dan menutupi bagian tubuh 
yang lebih besar. Otot-otot diseluruh tubuh berkontraksi selama orgasme,
 bukan hanya yang berada di daerah pelvic (panggul).
Orgasme juga berperan dalam otak, sebagaimana ditunjukkan dari oleh 
pengontrolan gelombang otak. Beberapa perempuan akan mengeluarkan atau 
menyemprotkan cairan dari urethra mereka selama orgasme. Hal ini sering 
sekali disebut ejakulasi perempuan.
Sementara para pengamat masih mencari tahu apakah yang dikeluarkan 
itu merupakan urine atau ejakulasi perempuan, sumber cairan tersebut 
tidaklah sangat penting, para perempuan seringkali dilaporkan mengalami 
orgasme yang sangat kuat ketika hal itu terjadi. Itu semua betul-betul 
merupakan cara-cara, kesenangan perempuan. Tidak seorang pun 
mempertanyakan ejakulasi lelaki, bahkan jika itu begitu kotor berbau.
Myotonia jelas berubah diseluruh tubuh, khususnya dalam wajah, 
tangan, dan kaki. Ekpresi muka seorang perempuan menandakan bahwa dia 
merasakan sakit saat dia sedang mengalami orgasme yang menyenangkan. Dan
 pada puncak orgasme seluruh tubuh menjadi kaku selama sesaat.
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar